Hidup Bahagia Tanpa Hutang Bank, Apakah Bisa?
Bagaimana menurut anda, apakah itu mungkin?
Beberapa hari yang lalu ada berita yang cukup populer. Tentang pembunuhan sadis terhadap seorang suami yang pelakunya adalah istrinya sendiri.
Usut punya usut ternyata motifnya di latar belakangi oleh hutang istri / pelaku ke Bank dalam jumlah yang fantastis 10 miliar!
Hutang tersebut diambil untuk memulai sebuah bisnis. Bisnis tidak jalan, hutang tidak terbayar bunga membengkak.
Baiklah, kita tidak akan berpanjang lebar mengenai kasus tersebut.
Sedangkan kita juga sering melihat di sekitar kita, banyak orang yang terjerat hutang. Membayar cicilan dan bunganya dengan susah payah.
Tidak jarang asetnya disita karena tidak mampu melunasi hutangnya.
Kita jadi tahu bahwa hutang ke Bank untuk membiayai kebutuhan kita adalah praktek yang sudah lumrah di masyarakat kita.
Seolah-olah kita tidak memiliki jalan keluar lain dalam memenuhi kebutuhan kita selain meminjam dana dari Bank.
Nah, melalui tulisan ini kami ingin menyampaikan bahwa masih banyak jalan keluar menuju bahagia yang jauh lebih baik daripada hutang ke Bank.
Sebentar, mungkin ada di antara anda yang mempertanyakan, hutang ke Bank? Mengapa tidak? Apa salahnya hutang ke Bank?
Ini alasannya mengapa sebaiknya anda tidak hutang ke Bank menurut kami :
- Pinjaman ke Bank dikenakan bunga. Anda pinjam sejuta. Anda kembalikan sejuta tambah bunga, misalnya 100 ribu. Anda rugi 100 ribu. Tapi kan itu sebagai balas jasa ke Bank, yang sudah memberikan pinjaman. Ya kalau anda merasa tidak dirugikan, itu keputusan anda. (Silahkan lihat bagaimana perhitungan bunga di link ini https://koinworks.com/blog/rumus-perhitungan-berbagai-jenis-bunga-pinjaman/
- Misalkan anda pinjam untuk modal usaha sejuta. Kita tahu dari usaha ini ada dua kemungkinan, bisa untung bisa rugi. Ada resiko uang sejuta tadi habis tanpa ada keuntungan. Sementara Bank tentu saja tidak menanggung resiko kerugian usaha kita. Bank pasti untung dari memberikan pinjaman ke kita. Pinjaman pokok tetap harus kita bayar beserta bunganya. Dan dendanya
- Dengan terbiasa hutang ke Bank, membuat kita terbiasa memaksakan diri kita untuk mendapatkan apa-apa yang sebenarnya belum mampu kita lakukan. Kita dengan mudah membelanjakan uang yang besarnya tidak sebanding dengan kemampuan kita.
- Kita beresiko terkena denda keterlambatan, ketika kita belum mampu membayar angsuran kita ke Bank pada akhir jatuh tempo. Sudah kena bunga, kena denda. Karena kita tidak tahu apakah keuangan kita di masa yang akan datang akan terus stabil. Banyak hal tak terduga yang bisa mempengaruhi keuangan kita di masa yang akan datang.
- Aset kita terancam disita untuk melunasi hutang yang tak mampu kita bayar. Malangnya lagi kalau aset kita dinilai lebih murah dari harga jual yang seharusnya. Padahal bunga pinjaman kita terus bertambah dari waktu ke waktu, belum dendanya.
Kita masih bisa hidup bahagia tanpa hutang ke Bank.
- Apakah bisa meningkatkan kesejahteraan /mengubah nasib / membuka usaha tanpa hutang ke Bank
- Apakah bisa membeli kendaraan / rumah tanpa hutang ke Bank
Seringkali kita mendefinisikan kebahagiaan hidup dengan sesuatu yang sulit.
Sehingga kita "memaksakan" diri untuk melakukan sesuatu di luar kemampuan.
Ini juga tidak berarti bahwa kami mengajak anda untuk membatasi impian dan cita - cita.
Akan tetapi kami mengajak anda untuk mengusahakan terwujudnya impian anda dengan upaya yang maksimal yang ada pada diri anda tanpa harus mengada - adakan sesuatu yang senenarnya belum ada pada anda.
Sehingga anda seharusnya terpacu untuk kreatif agar potensi yang anda miliki bisa tergali semaksimal mungkin.
Bagaimana kita bisa meningkatkan kesejahteraan keluarga tanpa pinjaman dari Bank?
Pada saat seseorang ada pada posisi kekurangan harta, hidupnya pas-pasan, maka dia akan berusaha untuk merubah keadaan nya.
Bisa jadi dia akan menempuh pendidikan yang lebih tinggi.
Bisa jadi juga dia akan mencari pekerjaan yang lebih baik.
Bisa jadi juga dia kan membuka sebuah usaha.
Tentu saja semua itu butuh biaya. Sedangkan kondisinya pas pasan.
Dari mana dia bisa mendapat tambahan dana untuk membiayai cita-citanya?
Beberapa yang beruntung mungkin bisa mendapatkan pinjaman dari kerabatnya atau temannya.
Tetapi bagaimana jika tidak ada yang membantunya?
Apakah dia harus menggadaikan asetnya seperti sertifikat tanah atau bpkb sehingga dia bisa mendapatkan pinjaman dana dari Bank?
Anda akan membuka usaha. Tetapi tidak ada kerabat yang bisa memberi pinjaman untuk modal. Bagaimana lagi jika tidak pinjam ke Bank?
Solusinya
Caranya mudah saja. Kalau anda tidak punya cukup modal, tidak ada kerabat yang memberi pinjaman, caranya adalah :
- Membuka usaha yang modalnya lebih sedikit sesuai tabungan yang anda miliki.
- Mencari partner untuk patungan membuka usaha dengan sistem bagi hasil. Bagi untung dan berbagi resiko rugi.
- Atau tidak usah membuka usaha yang anda tidak mampu membiayai modalnya.
Ya kalau memang anda belum mampu membuka usaha maka tidak usah membuka usaha. Sesederhana itu.
Anda bisa bekerja di tempat orang lain terlebih dahulu. Anda menabung sambil sedikit demi sedikit melakukan pengembangan diri. Mencicil membeli perlengkapan usaha dan seterusnya.
Berapapun penghasilan anda, bukankah jika diterima dengan penuh rasa syukur pasti akan membuat anda bahagia?
Hidup bahagia itu tidak harus dengan jadi pengusaha.
Anda bisa bekerja di tempat orang lain terlebih dahulu. Anda menabung sambil sedikit demi sedikit melakukan pengembangan diri. Mencicil membeli perlengkapan usaha dan seterusnya.
Berapapun penghasilan anda, bukankah jika diterima dengan penuh rasa syukur pasti akan membuat anda bahagia?
Hidup bahagia itu tidak harus dengan jadi pengusaha.
Anda ingin beli motor/ mobil baru tapi tidak punya uang?
Ya beli motor/ mobil second. Masih belum mampu? Ya tidak usah beli. Naik sepeda.
Hanya dengan 500ribu - 1juta anda bisa dapat kok sepeda. Yang murah saja dulu.
Untuk harga motor second, anda bisa membelinya dengan harga 2juta - 4 juta. Lihat saja di OLX.
Berfikir sederhana saja. Ga mampu beli mobil baru, beli second. Ga mampu beli mobil ya beli motor. Ga mampu beli motor baru ya beli motor bekas. Ga mampu beli motor bekas ya beli sepeda.
Anda juga masih bisa naik angkutan umum.
Begitu juga dalam hal membeli rumah. Jika anda tidak punya cukup uang untuk membeli rumah, anda bisa menyewanya.
Banyak kontrakan yang murah kok. Asal anda cari lokasi yang agak pinggiran kota. Bahkan kalau anda ngontrak di desa pinggir kota, ada yang 5 juta setahun. Di Yogyakarta ya.
Baiklah, mungkin anda berfikir bahwa ketika seseorang mengikuti arahan kami di atas, maka lengkaplah sudah penderitaan.
Sudah rumahnya ngontrak, kerja di tempat orang dengan penghasilan pas - pasan, hanya punya sepeda sebagai alat transportasi.
Loh, memang salah menjalani hidup seperti di atas?
Memangnya anda tidak bisa bahagia dengan kehidupan seperti itu?
Zaman dahulu ketika orang belum ada motor, mereka ke mana - mana jalan kaki.
Mau jual hasil bumi ke kota, jalan kaki seharian dari desa berkilo - kilo meter.
Rumah bambu tanpa listrik dan internet. Sedikit beruntung kalau ada yang punya sepeda.
Apakah pada zaman itu semua orang tidak bisa bahagia?
Mungkin ada yang beralasan, tapi kan itu dulu. Semua orang seperti itu. Sekarang yang lain naik motor, mobil, lalu kita naik sepeda? Panas- panas?
Loh sejak kapan kebahagiaan anda ditentukan oleh orang lain?
Apa tidak sebaiknya kalau kita bersyukur. Badan sehat. Keluarga lengkap. Ada sepeda. Ada pekerjaan apapun itu. Ada penghasilan berapapun itu. Asalkan halal.
Bukankah selanjutnya anda tinggal bekerja keras agar penghasilan anda meningkat.
Caranya?
Sehingga suatu saat bisa membeli apa yang anda inginkan. Entah itu berasal dari karir anda yang naik. Entah itu dari usaha sampingan yang mulai berkembang.
Ya beli motor/ mobil second. Masih belum mampu? Ya tidak usah beli. Naik sepeda.
Hanya dengan 500ribu - 1juta anda bisa dapat kok sepeda. Yang murah saja dulu.
Untuk harga motor second, anda bisa membelinya dengan harga 2juta - 4 juta. Lihat saja di OLX.
Berfikir sederhana saja. Ga mampu beli mobil baru, beli second. Ga mampu beli mobil ya beli motor. Ga mampu beli motor baru ya beli motor bekas. Ga mampu beli motor bekas ya beli sepeda.
Anda juga masih bisa naik angkutan umum.
Begitu juga dalam hal membeli rumah. Jika anda tidak punya cukup uang untuk membeli rumah, anda bisa menyewanya.
Banyak kontrakan yang murah kok. Asal anda cari lokasi yang agak pinggiran kota. Bahkan kalau anda ngontrak di desa pinggir kota, ada yang 5 juta setahun. Di Yogyakarta ya.
Baiklah, mungkin anda berfikir bahwa ketika seseorang mengikuti arahan kami di atas, maka lengkaplah sudah penderitaan.
Sudah rumahnya ngontrak, kerja di tempat orang dengan penghasilan pas - pasan, hanya punya sepeda sebagai alat transportasi.
Loh, memang salah menjalani hidup seperti di atas?
Memangnya anda tidak bisa bahagia dengan kehidupan seperti itu?
Zaman dahulu ketika orang belum ada motor, mereka ke mana - mana jalan kaki.
Mau jual hasil bumi ke kota, jalan kaki seharian dari desa berkilo - kilo meter.
Rumah bambu tanpa listrik dan internet. Sedikit beruntung kalau ada yang punya sepeda.
Apakah pada zaman itu semua orang tidak bisa bahagia?
Mungkin ada yang beralasan, tapi kan itu dulu. Semua orang seperti itu. Sekarang yang lain naik motor, mobil, lalu kita naik sepeda? Panas- panas?
Loh sejak kapan kebahagiaan anda ditentukan oleh orang lain?
Apa tidak sebaiknya kalau kita bersyukur. Badan sehat. Keluarga lengkap. Ada sepeda. Ada pekerjaan apapun itu. Ada penghasilan berapapun itu. Asalkan halal.
Bukankah selanjutnya anda tinggal bekerja keras agar penghasilan anda meningkat.
Caranya?
- Anda bisa mencicil sendiri untuk mengumpulkan modal usaha. Baca tulisan kami membuka usaha modal kecil.
- Atau anda mulai mencicil untuk menambah kompetensi anda di bidang anda.
Sehingga suatu saat bisa membeli apa yang anda inginkan. Entah itu berasal dari karir anda yang naik. Entah itu dari usaha sampingan yang mulai berkembang.
Tanpa hutang Bank, insya Allah semua itu bisa terwujud.
Jangan membeli sesuatu yang anda tidak mampu membelinya.
Hiduplah apa adanya sesuai kemampuan anda.
Anda bisa hidup lebih tenang. Tidak dikejar setoran bulanan. Tidak perlu membayar bunga pinjaman. Tidak khawatir kena denda keterlambatan setoran. Tidak khawatir aset anda disita saat usaha anda tidak berjalan sesuai rencana.
Anda tinggal fokus pada pekerjaan anda. Fokus pada pengembangan diri anda. Tetap bahagia bersama keluarga tercinta.
Mengenai teknis bagaimana menjalani hidup pas pasan, bisa anda baca artikel kami terdahulu.
Pengecualian
Namun jika anda sampai tidak memiliki sesuatu untuk dimakan keluarga, karena tidak punya uang sama sekali, ya bagaimana lagi..
Atau saat anda harus membiayai pengobatan keluarga anda yang sakit sementara anda tidak punya uang sama sekali..
Coba cari pinjaman ke kerabat yang tidak mengenakan bunga dari pinjamannya. Lalu anda berusaha semaksimal mungkin untuk melunasi nya tepat waktu.
Hindarilah berhutang dengan Bank yang memakai sistem bunga.
Hiduplah apa adanya sesuai kemampuan anda.
Anda bisa hidup lebih tenang. Tidak dikejar setoran bulanan. Tidak perlu membayar bunga pinjaman. Tidak khawatir kena denda keterlambatan setoran. Tidak khawatir aset anda disita saat usaha anda tidak berjalan sesuai rencana.
Anda tinggal fokus pada pekerjaan anda. Fokus pada pengembangan diri anda. Tetap bahagia bersama keluarga tercinta.
Mengenai teknis bagaimana menjalani hidup pas pasan, bisa anda baca artikel kami terdahulu.
Pengecualian
Namun jika anda sampai tidak memiliki sesuatu untuk dimakan keluarga, karena tidak punya uang sama sekali, ya bagaimana lagi..
Atau saat anda harus membiayai pengobatan keluarga anda yang sakit sementara anda tidak punya uang sama sekali..
Coba cari pinjaman ke kerabat yang tidak mengenakan bunga dari pinjamannya. Lalu anda berusaha semaksimal mungkin untuk melunasi nya tepat waktu.
Hindarilah berhutang dengan Bank yang memakai sistem bunga.
Semoga kita semua bisa hidup bahagia tanpa hutang.
Komentar
Posting Komentar